blog_ku
Annyeong haseyo
terima kasih udah berkenan mengunjungi blog saya
semoga bermanfaat dan menghibur :)
terima kasih udah berkenan mengunjungi blog saya
semoga bermanfaat dan menghibur :)
Minggu, 22 Juli 2012
Demam, Pingsan dan Shock
1.Panas Badan/ Demam
Seseorang dikatakan panas atau demam bila suhu badannya tinggi di atas normal yaitu di atas 380C (suhu badan normal antara 36,50C-37,50C). Panas itu sendiri sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari berbagai penyakit terutama infeksi, terpapar panas atau obat-obat tertentu. Demam biasanya disertai dengan menggigil dan secara umum badan terasa tidak enak. Beberapa penyakit umum yang sering memberi gejala panas adalah penyakit demam berdarah, tifus abdominalis, para tifus, influenza, malaria dan banyak lainnya yang biasanya dipicu oleh infeksi.
Panas badan yang sangat tinggi dapat berbahaya terutama pada anak-anak karena bisa memyebabkan kejang atau kerusakan otak yang mengakibatkan kelumpuhan, keterlambatan perkembangan mental, penyakit ayan dan sebagainya).
*) Tindakan Pertolongan
- Istirahat di ruangan yang dingin atau udara yang berhembus dengan melepaskan pakaian. Jangan membungkus badan yang panas dengan pakaian tebal/berlapis-lapis atau selimut.
- Bisa dibantu dengan dikipasi atau disiram tubuhnya dengan air dingin atau kompres air dingin di daerah paha bagian, perut, dahi, leher.
- Banyak minum air dan bantu dengan minum obat Parasetamol, Aspirin, atau Ibuprofen.
- Bila setelah 3-5 hari panas belum turun, segeralah berobat ke dokter.
2. Pingsan
Dalam pengertian kita sehari-hari, pingsan berarti tidak sadarkan diri. Jika kebetulan mendapati seseorang berbaring tergeletak dalam keadaan tidak sadar, lihatlah segera di sekelilingnya, mungkindapat menemukan penyebabnya.
Periksa apakah ada yang luka di kepalanya? apakah pupil kedua matanya tidak sama besar diameternya yang menandakan mungkin terjadi perdarahan otak (stroke)? apakah di sekitarnya ada bekas botol minuman keras atau obat, apakah ia menderita shock karena listrik atau gas yang bocor.
Jenis-jenis Pingsan :
*) Pingsan biasa : pingsan jenis ini biasanya terjadi pada mereka yang berdiri lama di bawah terik matahari, mereka yang kekurangan asupan makanan, tidak sarapan pagi terlebih dahulu, atau pada orang tua yang berbaring lama di tempat tidur.
Pingsan juga ini dapat terjadi karena penyakit anemia, kelelahan, tekanan darah rendah, ketakutan terhadap sesuatu atau tidak tahan melihat darah.
Tindakan Pertolongan : baringkan penderita di tempat yang teduh dan datar. Kalau memungkinkan beri posisi kepala agak lebih rendah dari tubuh lainnya. Buka baju bagian atas serta pakaian lain atau dasi yang menekan leher. Bila penderita muntah, letakkan kepalanya dalam kedudukan miring untuk mencegah muntahan terselak masuk ke paru-paru. Jika memiliki uap amoniak, tempatkan di depan hidungnya supaya korban cepat sadar.
*) Pingsan Karena Panas (Heat Exhaustion) : Pingsan jenis ini terjadi pada mereka yang sehat, namun karena bekerja di temapt yang sangat panas sehingga pingsan. Biasanya korban mula-mula merasakan jantung berdebar-debar, mual, muntah, sakit kepala, dan lalu pingsan. Keringat yang bercucuran pada orang pingsan di udara yang sangat panas merupakan petunjuk yang akurat.
Tindakan Pertolongan : Bawa dan baringkan penderita di tempat yang sejuk/teduh, lalu lakukan pertolongan seperti pada pingsan biasa. Beri korban minum air garam dalam keadaan dingin. Tindakan ini dilakukan setelah korban telah sadar kembali.
*) Pingsan Karena Sengatan Terik Matahari (Heat Stroke) : Pingsan karena matahari merupakan keadaan yang lebih berat dari pingsan karena panas (heat exhaustion). Sengatan terik matahari terjadi karena kontak langsung dengan matahri dalam jangka waktu yang lama, tubuh bereaksi dengan mengeluarkan keringat banyak dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan kelenjar keringat kelelahan dan tidak mampu mengeluarkan keringat lagi. Hal ini berdampak panas yang mengenai tubuh tidak dihambat oleh penguapan keringat yang telah berkurang sehingga terjadi pingsan.
Gejala sengatan panas matahari biasanya di dahului oleh keringat yang mendadak hilang. Lalu korban merasakan udara di sekitarnya seolah-olah mendadak menjadi sangat panas. Lama kelamaan timbul rasa lelah, lemah, sakot kepala, tidak dapat berjalan tegak, mengigau dan pingsan. Keringatnya tidak keluar lagi sehingga kulit menjadi kering. Suhu badan meningkat bisa mencapai 41 derajat celcius. Muka korban memerah dan pernapasannya cepat.
Tindakan Pertolongan : Tubuh korban harus segera didinginkan dengan membawanya ke tempat yang teduh, banyak angin (kalau perlu pakai kipas angin/AC), lalu kompres kepalanya dengan air dingin. Jika memungkinkan, selubungi korban dengan sprei basah dan sesekali menyiramkan air dingin sampai kulit kembali berwarna normal. Gosok dan pijatlah anggota badan ke arah jantung untuk memperlancar peredaran darah. Usahakan agar korban tidak menggigil dengan jalan memijit-mijit kaki dan tangannya. Setelah suhu badannya turun sekitar 38 derajat celcius, hentikan pengompresan dan bawa korban ke rumah sakit. Korban memerlukan perawatan rumah sakit karena penyembuhannya dapat memakan waktu lebih dari satu hari.
*) Pingsan Karena Kencing Manis : Penderita penyakit kencing manis dapat mengalami pingsan karena dosis insulin yang diberikan berlebihan sehingga glukosa sangat rendah. Dengan demikian, pasokan glukosa ke otak rendah atau karena kadar zat keton dalam darah sangat tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya para penderita kencing manis/diabetes selalu membawa keterangan diri yang menyatakan bahwa ia menderita diabetes. Jika ia mendapat suntikan insulin, perlu pula disebutkan dosis dan jenis insulin yang diberikan sehingga apabila pingsan di jalan para penolong dapat segera mengetahui penyebabnya.
Gejala kelebihan keton : akan terlihat kondisi penderita sangat sakit, kulit kering, dan kemerahan. Penderita haus, tidak merasa lapar, napas bau aseton, serta napasnya dalam dan cepat.
Gejala kelebihan insulin : Penderita terlihat lemah, lembab dan pucat. Tidak haus namun merasa sangat lapar. Biasanya napas tidak bau aseton dan napasnya normal/tidak cepat.
Tindakan Pertolongan :
- Untuk korban pingsan karena kelebihan insulin : Penderita ditolong sama seperti pada pingsan biasa. Ditambah beri asupan air gula lewat dubur. Jika sudah sadar, berikan minum gula atau air jeruk sampai kondisinya pulih.
- Untuk pingsan karena kelebihan zat keton : penderita harus segera dibawa ke rumah sakit sambil diselimuti badannya. Jika kita ragu apakah karena insulin atau karena zat keton, maka berikan saja pertolongan dengan minum air gula secukupnya.
- Dengan memberikan gula akan menolong penderita karena jika bukan karena gula tidak merugikan tetapi jika karena gula penderita sangat pulih. Namun sesudah itu segera penderita dibawa ke rumah sakit.
*) Pingsan Karena Perdarahan Otak :Pingsan jenis ini biasanya tekanan darah mendadak tinggi dan menyebabkan pembuluh darah otak pecah yang disebut dengan stroke perdarahan. Gejalanya adalah sakit kepala, mual, muntah dan pingsan/koma. Setelah sadar dapat mengalami gangguan pada beberapa bagian tubuhnya, dianranya sulit berbicara, kelumpuhan seluruh badan dan bisa timbul kejang.
Tindakan Pertolongan : Penderita harus segera dibawa ke rumah sakit. Apabila masih sadar, dapat diberi parasetamol atau sejenisnya untuk mengurangi sakit kepalanya.
3. Shock
Shock adalah suatu keadaan di mana sistem peredaran darah terganggu sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi dan oksigen yang terdapat di dalam darah. Jika tubuh kekurangan darah, maka alat-alat vital organ tubuh akan kehilangan cairan dan zat-zat yang diperlukannya. Hal itu akan mengakibatkan fungsi alat-alat vital itu pun terganggu sehingga terjadi shock.
Jenis dan Macam Shock
-Shock Neurogenik : shock ini karena nyeri, misalnya karena patah tulang belakang, ketakutan, terkejut yang sangat, keracunan dan sebagainya.
- Shock Hipovolemik : shock karena kehilangan darah atau cairan tubuh, misalnya pada perdarahan yang hebat atau muntah berak.
- Shock Septic : shock karena infeksi yang hebat
- Shock Cardiogenic : shock karena jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya, misalnya pada serangan jantung atau kekacauan denyut jantung.
- Shock karena alergi : misalnya alergi terhadap obat-obatan atau makanan.
Tanda-tanda Shock : Kesadaran penderita menurun, nadi berdenyut cepat (lebih dari 140 kali per menit) kemudian melemah, lambat dan menghilang. Penderita merasa mual dan muntah. Kulit penderita dingin, lembab dan pucat. Napas dangkal dan kadang-kadang tidak teratur. Pandangan mata penderita nampak hampa, tidak bercahaya dan pupil melebar. Peredaran darah terganggu bukan saja karena kehilangan darah atau cairan, tapi juga karena mendadak selutuh pembuluh-pembuluh darahnya melebar. Hal itu terjadi misalnya pada shock karena tekanan emosi, keracunan, dan nyeri.
Tindakan Pertolongan :
. Sebenarnya pertolongan terhadap shock harus disesuaikan dengan penyebabnya. Penderita sering harus mendapatkan penambahan cairan atau darah.
. Dalam melakukan pertolongan pertama, hal yg penting adalah mengenali tanda-tanda shock dan mencoba mencari tahu penyebabnya kemudian memberikan pertolongan maksimal.
. Shock karena alergi terhadap obat suntik biasanya terjadi tidak lama setelah disuntik. Oleh karena itu, petugas yang menyuntik tentunya dapat segera memberikan pertolongan yang diperlukan.
. Pertolongan terhadap korban shock pada umumnya sebagai berikut :
- penderita dibaringkan dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, kecuali jika ternyata karena gegar otak atau patah tulang kepala.
- lidah penderita ditarik keluar dan bersihkan mulut dan hidungnya dari kotoran atau sumbatan karena muntah atau benda lainnya.
- selimuti tubuh korban
- hentikan pendarahanya, bila ada
- apabila ada tulang yang patah, pasanglah bidai sebelum penderits diusungkan ke rumah sakit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar