Sebuah Pilihan
Dalam hidup ini kita tidak bisa terlepas dari sebuah pilihan. Hitam dan putih adalah corak dalam pilhan itu, ibarat Yin dan Yang yang komposisi sejatinya adalah 2 unsur yang bertolak belakang, namun punya makna tersendiri. Menjalani kehidupan adalah cara kita untuk hidup dan tetap survive di dunia yang fana ini. Realita kehidupan sejatinya harus diterima dan setiap prosesnya pasti ada secorak masalah yang senantiasa menghiasi proses pendewasaan kita. Penyelesaian suatu masalah adalah the way of life atau cara kita untuk hidup, bukan how to life atau bagaimana cara kita hidup.
Suatu masalah membutuhkan suatu jalan yang tepat untuk penyelesaiannya, dimana kita dihadapkan dalam suatu pilihan. Orang yang cerdas dan bijak, pasti bisa menentukan arah pilihannya dalam menyelesaikan masalah yang sedang dia hadapi. Kunci utamanya adalah optimis dan berpikir positif. Orang yang senantiasa optimis dalam menghadapi masalah, pasti bisa berpikir jernih dan penuh harapan dalam penyelesaian masalahnya, karena dia tidak melihat ke belakang lagi atas kegagalan yang pernah terjadi pada dirinya. Tapi, dia melihat sebuah celah dan harapan untuk bangkit dari suatu kegagalannya. Dia bisa mengarahkan dirinya untuk tidak terpaku pada sebuah kesedihan atas kegagalan itu, justru dia berbalik dan melawan perasaan sedihnya dengan berpikir jernih akan suatu keadaan yang lebih baik dari itu, pasti ada jalan yang terbaik dan dia akan berusaha untuk menuju secercah harapan yang lebih baik itu. Dalam prosesnya, dia bisa mengambil hikmah dan mengevaluasi kesalahan yang pernah terjadi itu, sehingga dia bisa tahu di mana titik kelemahannya dan di mana kelebihannya, sehingga dia bisa mengolah dirinya menjadi individu yang benar dan cerdas.
Positif thinking sangat mempengaruhi efektivitas kita dalam suatu tujuan, dengan cara pandang yang positif, secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang kita miliki. Oleh karena itu, orang yang berpikir positif pasti punya keinginan untuk melakukan lebih dari yang dipikirkan dan ditargetkan. Di sinilah sejatinya manusia bisa berkembang dan mengembangkan dirinya lebih baik lagi dan menjadi manusia yang sejalan dengan tuntunan AL-Qur’an dan hadis yaitu sebagai pemimpin dan pengolah kehidupan yang tertinggi di muka bumi ini.
Seperti yang dijelaskan oleh Zig Ziglar : “Optimisme yang sesungguhnya adalah menyadari masalah serta mengenali pemecahannya. Mengetahui kesulitan dan yakin bahwa kesulitan itu dapat diatasi. Melihat yang negative, tetapi menekankan yang positif. Menghadapi yang terburuk, namun mengharapkan yang terbaik. Mempunyai alas an untuk menggerutu, tetapi memilih untuk tersenyum”.
Ketika kita memandang permasalahan dan beban itu berasal dari diri kita, justru pada saat itu sebenarnya kitalah yang sedang bermasalah. Pepatah cina mengatakan “ Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan. (Steven Covey)
Jadi dalam menhadapi sebuah masalah, jangan lah kita terpuruk dan tenggelam di dalamnya, karena itu justru membuat kita tambah lemah dan tidak bisa sanggup menghadapi realita kehidupan yang lebih besar lagi cobaannya. Kita tidak bisa selalu statis dalam kehidupan ini, kita harus dinamis dan terus berkembang. Hanya orang bodoh saja yang memilih jalan yang gelap dan datar, tapi tidak untuk orang yang bisa bangkit dari keterpurukannya, karena dia punya pilihan yang baik untuk dirinya, dia mempunyai pandangan yang bijak, seperti yang dikemukakan oleh Billi S.lim bahwa “ Kegagalan tidak berhenti di kegagalan, dia hanya numpang lewat saja di dalam diri manusia” dan pendapat Thomas A. Edison yaitu “ Banyak orang yang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka menyerah”.
“Life is Choice”, kata yang mungkin bisa menjadi sebuah hypnoterapi seseorang dalam memaknai kehidupan yang optimal. Kita tidak bisa lepas dari sebuah pilihan, hal ini kembali pada pemaknaan seseorang mengenai kualitas dan nilai hidupnya. Jalan yang dipilih adalah sebuah keputusan yang harus diterima dan bisa focus pada pilihan itu serta harus menyadari berbagai efek ataupun konsekuensi nantinya. Anugerah yang terbesar yang diberikan Sang Pencipta pada manusia adalah The Power of Choice (kekuatan untuk memilih). Semoga kita bisa menjadi pemilih jalan kehidupan yang benar. AMIN.
By : Yuliza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar