Sabtu, 05 Mei 2012

Cushing's Syndrome

Trigger : Seorang laki-laki umur 65 tahun masuk UGD dengan gejala peningkatan berat badan dengan cepat, terutama abdominal obesity, muka bulat (moon-face) dan hipertensi sedang. Kadar hormon Cortisol dalam urin 1000 nmol/24 jam (normal < 250 nmol/24 jam) sedangkan serum Cortisol 500 nmol/L pada jam 24.00 (normal < 50 nmol/L) dan pada jam 08.00, kadar cortisol serumnya 550 nmol/L setelah pemberian dexamethason. Kadar ACTH plasma 100 ng/L (normal < 80 ng/L).
learning Objective
1. Etiologi, gejala, dan patogenesis Cushing's Sindrome.
2. Pemeriksaan pada pasien Cushing's Sindrom.
3. Pengobatan Cushing's Sindrome.
4. Hubungan pemberian Dexamethason dengan peningkatan Cortisol dalam darah.
5. ACTH
1. Etiologi, gejala dan patogenesis Cushing's Sindrome
- Etilogi
adapun etiologinya adalah kelebihan hormon Cortisol, hiperadrenokortisme, pemakaian obat golongan steroid seperti Prednison, Dependent ACTH : hiperfungsi korteks adrenal non tumor (sindrom ACTH ektopik) dan Independent ACTH : hiperplasia korteks adrenal autonom (hiperfungsi korteks adrenal tumor).
- Gejala Cushing's Sindrome
Gejalanya : obesitas sentral (peningkatan berat badan dengan proporsi lemak tubuh lebih banyak pada leher, tubuh dan perut, sedangkan lengan dan tungkai terlihat kecil), hipertensi, mudah lelah/ kelemahan otot, Amenorhea, Hirsutisme pada wanita, striae abdominal, edema, glukosuria, osteoporosis, gangguan emosional, pembesaran sella turcica, kulit keriput dan tipis.
- Patogenesis Cushing Sindrome
Hipothalamus menghasilkan CRH yang merangsang kelenjar Pituitary untuk memproduksi ACTH. ACTH masuk ke dalam darah menuju ke kelenjar adrenal dan menstimulasi adrenal menghasilkan cortisol. Cortisol disekresi oleh korteks adrenal dari area yang disebut Zona Fasikulata, kemudian terjadi kegagalan pengaturan cortisol dalam darah sehingga sekresi cortisol menjadi tinggi terus menerus, adapun karakteristik yang timbul adalah : efek glukokortikoid berlebihan, penumpukan lemak dan glukoneogenesis meningkat.
2. Pemeriksaan pada Cushing's Sindrome
Adapun pemeriksaan untuk gejala-gejala klinisnya yaitu:
pemeriksaan ini diawali dengan memperhatikan gejala-gejala dari pasien, selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang dengan mengukur kadar hormon cortisol. Adapun pemeriksaan laboratoriumnya yaitu :
1.Tes supresi steroid :contohnya dexamethason test, hormon sintesis dengan efek metabolik yang lebih tinggi dari cortisol. Digunakan untuk menentukan penderita Cushing's Sindrome.
2. Pemeriksaan menentukan kadar cortisol : kadar ACTH plasma dapat berguna untuk membedakan kasus variasi Cushing's Sindrome, terutama dalam memisahkan tergantung ACTH dari penyebab ketidaktergantungan ACTH. Secara umum, pengukuran ACTH plasma berguna untuk mendiagnosis etiologi ACTH independent.
3. CT-Scan : Untuk menunjukkan pembesaran adrenal pada kasus Cushing's Sindrome. Berdasarkan hasil CT-Scan didapatkan adanya tumor hipofisis.
4. Photo Scanning : Pemeriksaan adrenal yang mengharuskan pemberian Cortisol radioaktif secara iv.
5. Pemeriksaan EKG dan MRI
3. Pengobatan Cushing's Sindrome
- Bila dijumpai tumor hipofisis, sebaiknya diusahakan reseksi tumor tranfenoida, tetapi jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan, maka dapat dilakukan radiasi cobalt pada kelenjar hipofisis.
- Bila bedah hipofisis, terapi radiasi. terapi media dengan menghambat adrenal gagal, penyakit ini dapat dikontrol dengan adrenalektomi total dan diikuti pemberian cortisol dosis fisiologis.
- Obat dapat mengambat steroidogenesis seperti Metirapon, Ketonazol, dan Aminoquatamid atau menghambat sekresi ACTH.
- Bila neoplasma adrenal cortisol disebabkan oleh cortisol yang berlebihan, peningkatan neoplasma disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma.
4. Hubungan penggunaan kortikosteroid dengan peningkatan kadar hormon Cortisol
Pemberian obat-obat kortikosteroid seperti Dexamethason dapat meningkatkan kadar hormon Cortisol dalam darah, hal ini terjadi karena Dexamethason menyebabkan hipofisis mensekresi ACTH sehingga kortisol meningkat. Hal itu terjadi hanya pada penderita Cuching's Sindrome. Dexamethason adalah glukokortikoid dan menstimulasi efek Cortisol, termasuk umpan balik negatif pada kelenjar pituitary.
5. ACTH
ACTH adalah hormon yang dihasilkan dalam kelenjar pituitary yang merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol. Fungsi utama ACTH adalah untuk mengatur hormon steroid cortisol, yang dikeluarkan oleh korteks adrenal. ACTH disintesi dari pra-po-opiomelanocortin (pra-POMC). ACTH bertindak melalui stimulasi ACTH permukaan sel reseptor, yang terletak di adreno cortisol terutama sel-sel dari korteks adrenal. Hal ini mengakibatkan sintesis dan sekresi glukominerallo kortikosteroid dan steroid adronegik.
penyakit primer hipothalamus hipofise yang berkaitan dengan pengeluaran ACTH yang berlebihan atau hyperfungsi korteks adrenal dapat terjadi tanpa tergantung pada kontrol ACTH, seperti pada tumor atau hyperplasia korteks adrenal nodularb bilateral dengan kemapuannya untuk mensekresi kortisol secara autonom dalam korteks adrenal.
Beberapa tindakan diagnostik dapat digunakan untuk menetukan sifat patologi dasar Cushing's Sindrome dan membantu menentukan lesi yang mungkin dapat ditanggulangi dengan operasi. Penderita Cushing's Sindrome dengan dependent ACTH yang tinggi, sebaliknya Cushing;s Sindrome dengan independent ACTH memiliki kadar Cortisol yang tinggi namun dengan kadar ACTH yang rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar