Jumat, 21 Januari 2011

Karya Ilmiah semasa SMA


KARYA ILMIAH

Pemanfaatan Sampah Organik dan Sekam Padi menjadi Briket Arang sebagai Pengganti
Minyak Tanah



Di Susun Oleh :

Ø Widya Lestari
Ø Yuliza Chyntia Utami
Ø Yarnida Kurniati


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 06 BENGKULU
TAHUN AJARAN 2007/2008
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah
Pemanfaatan Sampah Organik dan Sekam Padi Sebagai Pengganti Minyak Tanah


Oleh :
Widya Lestari
Yuliza Chyntia Utami
Yarnida Kurniati

          Karya tulis ini telah diperiksa dan disetujui.


                                                                    Bengkulu, 4 Oktober 2007
 Mengetahui,

 Kepala SMA N 06 Bengkulu                                             Guru Pembimbing


H. Dani Hamdani, M. Pd                                                    Dra. Silviana Gusmali
      (NIP. 131804825)                                                                        (NIP. 132107935)




KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat dan kemurahan Allah SWT. Atas petunjuk-Nya, kami dapat membuat dan menyelesaikan sebuah karya ilmiah mengenai “Pemanfaatan Sampah Organik dan Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Pengganti Minyak Tanah”, dengan lancar, tanpa hambatan, dan tepat pada waktu yang telah direncanakan.
            Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1)      Bapak Dani Hamdani, M. Pd (Kepala Sekolah).
2)      Dra. Silviani Gusmali (Pembina BSC/ Wali Kelas).
3)      Bapak Neto Kosboyo, S. Pd (Pembina KIR).
4)      Siswa-siswi SMA Negeri 06,kelas XII IPA C.
5)      Masyarakat daerah Tuguhiu  dan Bentiring Tran Sos, Kec. Muara Bangkahulu.
6)      Masyarakat Kel.Kampung Bali dan Bajak, Kel. Kampung Bali, Kec.Tel.Segara.
7)      Kepada petani-petani dan pemilik heller desa Tanjung Agung.
8)      Teman-teman serta sahabat yang telah membantu.
9)      Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini
            Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari laporan yang telah kami buat ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sangat kami butuhkan dan akan kami terima dengan senang hati. Supaya untuk selanjutnya, kami dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi.


                                                                                                Bengkulu, 4 Oktober 2007


                                                                                                               Penulis      



 
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………….i
Halaman Pengesahan....................................................................................................... ii
Kata Pengantar..................................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................................iv
Abstrak............................................................................................................................v
BAB I Pendahuluan ....................................................................................................... 1
           1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
           1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
           1.3 Tujuan……………………………………………..........................................2
           1.4 Manfaat .......................................................................................................... 3 
           1.5 Ruang Lingkup .............................................................................................. 3
BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 4
          2.1 Sampah…………………………………………………….............................4
          2.2 Sekam……………………...………………………………............................5
          2.3 Penggunaan Bahan Bakar……………………….…………….......................6
          2.4 Penggunaan Sumber Energi Alternatif……………….……………………...8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 9
         3.1 Alat dan Bahan………………………………………………………………..9
         3.2 Prosedur Penelitian……………………………………………………………10
         3.3 Cara Pembuatan Briket Arang……………………………...............................10
3.3.1 Takaran Bahan 1 kg Briket Arang..............................................................11
3.4 Tekhnik Penelitian............................................................................................12
BAB IV  Pembahasan ....................................................................................................14
       4. 1. Hasil Observasi……………………………………………............................14
.....  4.2 Cara Pengguanaan Briket.Arang........................................................................16
..... 4.3 Perbandingan Briket Arang dengan Minyak Tanah...........................................17
BAB V Penutup
         1. Kesimpulan ........................................................................................................ 20
         2. Saran .................................................................................................................. 20
Daftar Pustaka                    
           
ABSTRAK
Karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Sampah Organik dan Sekam Padi menjadi Briket sebagai Pengganti Minyak Tanah”  dilatar belakangi oleh mahalnya dan sulitnya mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sekarang untuk mendapatkan minyak tanah, masyarakat Bengkulu perlu antri dalam waktu yang lumayan lama. Untuk itulah kami membuat alternatif lain sebagai pengganti minyak tanah yaitu Briket Arang. Sedangkan tujuan penulisan karya tulis ini adalah selain untuk mengetahui pemanfaatan sampah organik dan sekam padi umtuk pembuatan Briket, karya tulis ini juga bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada alternatif pengganti minyak tanah. Manfaat penulisan karya tulis ini adalah memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mengurangi pengeluaran membeli bahan bakar minyak tanah yang dianggap mahal. Karya tulis ilmiah ini membahas tentang penggunaan Briket sebagai pengganti minyak tanah dan perbandingan kuantitas dan kualitas antara Briket dan minyak tanah.



BAB I
PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang
         
          Sekarang ini, zaman semakin sulit, karena banyak kebutuhan pokok yang semakin meningkat yang tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan serta pendapatan masyarakat yang tidak kunjung meningkat, secepat meningkatnya harga kebutuhan pokok.
            Hal ini membuat para ibu rumah tangga jadi bingung, memikirkan dengan gaji yang tetap dari tahun ke tahun dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga yang meningkat setiap tahunnya. Apalagi kebutuhan masyarakat terhadap minyak tanah. Kebutuhan akan minyak tanah tidak bisa lepas dari kehidupan rumah tangga yang sejatinya bisa dikatakan sebagai kebutuhan pokok. Inilah yang menjadi masalahnya, seperti yang kita ketahui harga minyak setiap tahunnya selalu meningkat. Dengan selalu meningkatnya harga minyak tanah, masyarakat semakin bingung bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan akan minyak tanah, padahal mereka tidak bisa lepas dengan minyak tanah, ditambah seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, otomatis kebutuhan minyak tanah akan semakin meningkat. Dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan minyak, para produsen minyak akan semakin meningkatkan harganya, karena mengingat semakin terbatasnya sumber daya alam sebagai bahan pembuat minyak tanah.
             Seperti yang kita ketahui bahan pembuat minyak tanah adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Untuk memulihkan kembali/ mengembalikan sumber daya alam tersebut butuh waktu yang sangat lama, dan tidak mungkin kita akan menunggunya kembali untuk bisa dimanfaatkan dalam waktu sekian juta tahun lagi, bagaimana kita bisa hidup tanpa minyak? Bagaimana anak cucu kita nantinya bisa melanjutkan kehidupannya? Adakah bahan bakar lain dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui  sebagai pengganti minyak tanah? Agar nantinya anak cucu kita bisa memanfaatkannya dengan mudah.
            Di Bengkulu, banyak masyarakatnya yang masih menggunakan minyak tanah. Dengan semakin meningkatnya harga minyak, membuat masyarakat Bengkulu jadi  mengeluh dan pusing memikirkannya. Pada umumnya masyarakat Bengkulu belum bisa memanfaatkan sumber daya alam sebagai alternatif pengganti minyak tanah, jadi masyarakat Bengkulu hanya bisa membeli minyak tanah dengan harga yang setiap tahunnya melambung tinggi terus.
            Untuk itu, kami mengadakan sebuah penelitian mengenai pemanfaatan sampah organik dengan sekam padi sebagai pengganti minyak tanah, mengingat semakin meningkatnya harga minyak. Alternatif pengganti minyak tanah ini disebut dengan Briket Arang. Briket Arang menggunakan sampah organik dengan sekam padi, akan lebih efisien, lebih mudah mendapatkan bahan-bahannya, lebih murah dan ramah lingkungan. Diharapkan dengan adanya alternatif sebagai pengganti minyak tanah ini (Briket), masyarakat tidak pusing lagi dan beralih menggunkan Briket Arang sebagai pengganti minyak tanah.

 1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
v Dari hasil angket, bagaimana persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan sampah organik dan sekam padi menjadi Briket?
v Bagaimana penggunaan Briket sebagai pengganti minyak tanah?
v Bagaimana perbandingan kuantitas dan kualitas antara Briket dengan minyak tanah?

1.3 Tujuan
          Dari permasalahan yang dirumuskan,maka tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
v Untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada alternatif pengganti minyak tanah berupa Briket Arang yang terbuat dari sampah organik (daun-daunan) dengan sekam padi.
v Untuk memanfaatkan sampah yang selama ini kita pikir hanya mengotori halaman rumah.
v Supaya kayu-kayu di hutan tidak habis digunakan sebagai bahan bakar.
v Untuk mencari alternatif lain sebagai pengganti minyak tanah, mengingat harga minyak tanah semakin melambung.

 1.4 Manfaat
          Adapun manfaat kami melakukan penelitian ini adalah :
v Kami dapat membuat alternatif pengganti minyak tanah yaitu berupa Briket Arang.
v Dapat mensosialisasi dan memberikan cara-cara membuat Briket Arang.
v Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat mengurangi pengeluaran membeli bahan bakar minyak tanah.
v Membuat Bahan bakar yang ramah lingkungan dan membuat lingkungan menjadi seimbang.

 1.5 Ruang Lingkup
          Karena keterbatasan waktu, pengetahuan/kemampuan dan alat-alat, maka kami membatasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
 1) Hasil observasi penyebaran angket mengenai pemanfaatan sampah dengan sekam padi       menjadi Briket Arang ke masyarakat Bengkulu.
 2) Cara menggunakan Briket Arang.
 3) Perbandingan kualitas dan kuantitas antara Briket dengan minyak tanah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 2.1 Sampah
            Sampah adalah suatu bahan yang dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis (2007: Pelangi Indonesia ). Menurut Trim Sutidja “Sampah/limbah adalah kotoran yang terbuang”.
            Indonesia merupakan negara Agraris, sektor pertanian menjadi salah sektor penting yang mendukung perekonomiam Indonesia. Hal ini menyebabkan bidang pertanian harus dapat meningkatkan diri agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun, peningkatan hasil pertanian biasanya diikuti dengan bertanbahnya limbah pertanian. Sebagai catatan, hampir 70% hasil pertanian merupakan materi nonproduksi dan setelah proses pengolahan akan menjadi limbah atau sampah. Sebagai contoh, dalam pengolahan gula hanya 17% dari biomassa yang dapat di manfaatkan dan sisanya berupa limbah, dalam pengolahan minyak hanya 5% dari bahan baku yang dapat di manfaatkan dan 95% sisanya merupakan limbah, serta masih banyak lagi jenis limbah pertanian seperti ampas aren, kapas bekas pemintalan dan jerami padi, yang semua ini pada dasar masih dapat diolah lagi  jika di beri sentuhan inovatif.
             Adapun sumber-sumber sampah yang sering kita temui adalah :
            Sampah dari rumah tangga, sampah pertanian, sampah perkantoran, sampah perusahaan, sampah rumah sakit, dan sampah pasar.
            Dari sumber-sumber sampah diatas, sampah dapat di bedakan menjadi  tiga jenis:
1)      Sampah Anorganik
Sampah Anorganik adalah sampah yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami. Contohnya: Besi, Plastik, Kaleng, Karet, Botol, dll.
2)      Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat mengalami pembusukan secara alami. Contohnya : Sampah dapur, Sampah restoran, Sisa sayuran atau buah, Daun-daun yang berguguran, dll.
3)      Sampah Berbahaya
Sampah berbahaya adalah sampah yang mengandung bekas zat-zat kimia yang berbahaya. Contohnya : Baterai, Botol Racun nyamuk, Jarum suntik dll.
           
            Dari pemaparan di atas sangat banyak sampah yang dihasilkan dari setiap kegiatan manusia, jika kita hitung berapa banyak manusia di muka bumi ini yang menghasilkan sampah jauh lebih banyak dari populasinya sendiri. Sehingga sebagai manusia yang memiliki akal pikiran kita wajib mengatasi hal ini. Sebagai generasi di era bersaing, kami berinovasi untuk memanfaatkan sampah yang semula dibuang dan untuk dibakar saja menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua yaitu dengan mengelolah sampah menjadi briket arang sebagai bahan alternatif pengganti minyak tanah.    

2.2 Sekam
            Negara Indonesia tergolong negara agraris dimana komoditas utama rakyatnya adalah beras. Meskipun jumlah sawah dan ladang sudah banyak yang beralih fungsi, namun kegiatan bertanam padi masih dominan, kecuali dikota metropolitan. Padi, selain menghasilkan beras juaga menghasilkan produk sampingan berupa sekam. Pemanfaatan sekam selama ini belumlah optimal, kebanyakan hanya di manfaatkan sebagai bahan canmpuran makanan ternak. Tidak jarang terlihat pada pengilingan padi tumpukan sekam yang sudah menggunung dibakar begitu saja. Padahal sekam dapat di jadikan alternatif sumber energi.
            Keunggulan sekam padi di bandingkan dengan potensi BBN ( Bahan Bakar Nabati) lainnya adalah sekam padi sudah tersedia dalam jumlah yag besar dan juga tersebar dalam kosentrasi lokasi sesuai dengan lokasi dari unit-unit pengolahan padi.
            Dapat dibayangkan dari 55 juta ton padi, dapat diperoleh sekitar 12 juta ton sekam, jadi 1 ton padi dapat menghasilkan 220 kg sekam. Untuk mengolah  1 ton padi menjadi sekitar 650 kg beras diperlukan energi sekitar 30-60 kwh, sedangkan dari “limbah” sekam 220 kg dapat diperoleh energi sekitar 150 kwh. Thailand dan Malaysia telah memanfaatkan sekam ini sebagai penghasil energi sejak sekitar 10 tahun yang lalu dengan membangun cogen (co-generation).(www.Bung.Hatta.Info.Content.Ir. Muhibbullah Azfa Manik,MT).

2. 3 Penggunaan Bahan Bakar
            Sangat  menarik perhatian terutama bagi manusia awam dewasa ini masalah konsumsi energi bagi umat manusia, terlebih-lebih untuk suatu bangsa/negara yang sedang berkembang seperti tanah air Indonesia.
Tabel status minyak bumi dunia negara Asia tahun 2000 (MILIAR BAREL).
Negara
Produksi
Cadangan
Rasio
Perkiraan
Produksi
C/P
Cadangan Baru
Kumulatif
Arab Saudi *
2,92
160
55/I
142
74,4
Iran *
1,3
69,2
53/I
39
44,2
Irak *
0,19
91
526/I
35
23
Uni Emirat  Arab*
0,81
61,1
75/I
41
15,9
Cina
1,08
24
22/I
43
19,9
Indonesia *
0,48
5,8
12/I
13
15,7
Malaysia
0,23
4,3
19/I
7
3,1
India
0,23
5,8
25/I
2
3,8
Uzbekistan
0,02
0,3
15/I
4
0,4
Brunei
0,06
1,4
23/I
1
2,3

Ket : * ) Negara-negara anggota OPEC
Sumber: Diolah dari Data, Information and Gas 2001, Directorat Jendral Minyak dan Gas,
               Effendi Syarief, Melawan Ketergantungan Pada Minyak Bumi (Yogyakarta: Insist Pres, 2004).
           
            Berdasarkan tabel di atas cadangan minyak dan gas bumi di Indonesia diperkirakan tidak akan berumur lebih dari 25 tahun. Tanpa adanya penemuan cadangan baru, cadangan yang ada hanya akan cukup untuk memenuhi konsumsi 18 tahun saja untuk minyak bumi, sekitar 50 tahun untuk gas bumi, dan sekitar 150 tahun untuk batu bara.
            Sedangkan, kebutuhan konsumsi kayu bakar dan arang penduduk dunia mencapai 13 juta barel perhari. Sedangkan konsumsi kayu bakar di Indonesia diperkirakan mencapai dua pertiga ton per kapital per tahun. Dengan lajunya kebutuhan konsumsi tersebut sangat menbahayakan  kelestarian hutan-hutan di dunia terutama di Indonesia yang dikenal  negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar kedua setelah Brazil serta dikenal sebagai  paru-paru dunia. (Soetianto : 1985)
  

   Diagram
              


            
Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat dari tahun ke tahun konsumsi minyak Indonesian selalu meningkat, sedangkan produksi mengalami penurunan. Sehingga, perlu dipikirkan bahan alternatif pengganti minyak yang bahannya mudah didapat, mudah dibuat, tersedia sepanjang waktu. Menurut kami, syarat- syarat tersebut telah terpenuhi oleh pemanfaatan sampah organik dengan sekam padi menjadi Briket sebagai pengganti minyak tanah.

2. 4 Penggunaan Sumber Energi Alternatif
               Melihat situasi tersebut,  perlu dipikirkan suatu bahan bakar yang murah dan tidak membahayakan lingkungan.
               Dari sekian banyaknya pendayagunaan energi alternatif ini ,salah satunya adalah briket arang, yang mempunyai kaitan yang sangat  erat dengan masalah Pemerintah untuk membentuk “Lingkungan Hidup Sehat”.
               Briket arang adalah arang (salah satu jenis bahan bakar) yang dibuat dari aneka macam bahan hayati misalnya daun-daunan , rumput, jerami, dan limbah pertaian lainnya yang harus melalui proses lebih lanjut. Biasanya, bahan-bahan tersebut dianggap sampah  yang tidak berguna sehingga sering dimusnahkan dengan cara dibakar.
               Briket biomassa dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak ,menyetrika pakaian, dan lain-lain.
               Adapun pernyataan pemerintah mengenai sumber energi alternatif adalah :
             Kebijakan energi hijau dicanangkan pemerintah melalui Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral akhir Desember 2003, perencanaan dan pengembangan energi ini untuk dapat berfungsi sebagai roda ekonomi dan penghasil devisa (2007 : Ir.Muhibbullah Azfa Manik, MT).             


BAB III
METODE PENELITIAN
            Dalam penelitian ini kami menggunakan metode eksperimen dengan bahan dasar sampah-sampah organik (daun-daunan) dan observasi langsung ke masyarakat dengan menyebar 50 buah angket untuk 50 orang masyarakat sebagai koresponden serta sampel kami dalam mengkaji penggunaan bahan bakar sekarang ini dan melihat langsung tanggapan masyarakat mengenai briket dari sampah organik dengan sekam padi. Penelitian membuat briket sendiri dilakukan selama sehari yaitu selama 3 jam dan penyebaran angket dilakukan selama 2 hari di beberapa daerah di Bengkulu.
 3.1 Alat dan Bahan
   3.1.1 Alat
Ø  Bak sampah dari semen
Ø  Penutup bak berupa : genteng/seng
Ø  Sekop kecil
Ø  Tongkat kayu
Ø  Ember
Ø  Lesung dan penumbuknya
Ø  Baskom
Ø  Panci
Ø  Seng pembakar
Ø  Bambu
Ø  Sarung tangan/Plastik
  3.1.2 Bahan
Ø  Daun-daun kering
Ø  Sekam padi
Ø  Dedak
Ø  Tepung kanji
Ø  Air panas
Ø  Daun perekat berupa : daun kembang sepatu mentah, daun kapuk mentah, daun kamboja, pelepah pisang mentah, daun keladi mentah, daun, batang, dan akar eceng gondok mentah dan dapat juga digunakan semua tumbuhan yang menghasilkan getah sebagai perekat.

3.2 Prosedur Penelitian
 3.2.1 Pengambilan sampel
      Melakukan Observasi lapangan dengan cara menyebarkan angket ke:
1) Di Kecamatan Teluk Segara, Kelurahan Bajak, Kota Bengkulu : 7 Orang.
2) Di Kecamatan Teluk Segara, Kelurahan Kampung Bali, RT. 3-4 Kota Bengkulu :
    13 Orang.
3) Di Desa Tugu Hiu, Kecamatan Muaro Bangko Hulu : 10 Orang.
4) Di Desa Bentiring Trans Sos, Kecamatan Muaro Bangko Hulu : 10 Orang.
5) Di Desa Tanjung Agung  : 10 Orang.

 3.2.2 Tempat dan Waktu Penelitian
     a. Tempat pembuatan briket : Di Laboratorium Biologi SMAN 06 Bengkulu.
     b.Waktu pembuatan briket  : Pada hari Jum’at, tanggal 3 Agustus 2007, pukul 17.00-20.00 WIB.
    c.Waktu penyebaran angket  : Pada hari Sabtu, tanggal 4 Agustus 2007, pukul 13.00-17.30 WIB.
                                                                       
 3.3 Cara Pembuatan Briket
v  Siapkan bak semen sampah yang sudah ada sebagai tempat untuk membakar sampah, jika tidak ada bak semen, maka bisa digunakan drum berdiameter 55 cm dan tinggi 85 cm atau juga bisa dengan menggunakan gentong dari tanah atau boleh juga pot bunga yang besar.
v  Daun atau sampah yang akan dibakar dimasukkan ke dalam bak semen sampah setebal 10 cm, kemudian dibakar. Setelah sampah terbakar lebih kurang 15 menit, masukkan lagi sampah secara perlahan ke dalamnya, sambil diaduk-aduk agar lapisan sampah di bagian bawah habis terbakar. Agar tidak menimbulkan kepul asap yang tebal dan udara jangan masuk ke dalam tempat pembakaran, permukaan /mulut bak sampah atau drum ditutup dengan genteng, seng/ penutup bak semen. Masukkan sampah selanjutnya secara sedikit demi sedikit sampai seterusnya, begitu juga dengan pengadukkan yang dilakukan terus-menerus setiap 15 menit. Bila pembakaran telah berlangsung selama 45- 60 menit penambahan sampah dihentikan, tinggal menunggu proses pengarangan.
v  Bila semua telah menjadi arang, air yang telah disiapkan didalam ember, siramkan untuk memadamkan bara pada arang. Arang yang terdapat di dalam drum, sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam lesung untuk ditumbuk.
v  Daun- daun mentah bahan perekat, dimasukkan kedalam tempat tumbukan untuk ditumbuk sampai hancur.
v  Sekam padi ditumbuk hingga sedikit hancur.
v  Hasil penumbukan arang dicampur dengan bahan perekat dan dimasukkan ke dalam tempat penumbukan agar hancur, ditumbuk kembali agar semua bahan tercampur.
v  Hasil tumbukan tersebut dicampur dengan sekam, dedak, tepung kanji dan di berikan air panas, setelah itu diaduk hingga rata menjadi adonan yang padu.
v  Setelah itu, adonan dicetak dengan alat pencetak/dibuat sesuai dengan keinginan.
v  Tahap akhir adalah menjemurkan hasil Briket tersebut di bawah sinar matahari.
v  Setelah kering ± 3 hari, maka briket arang sudah dapat digunakan sebagai bahan bakar.

 3.3.1 Takaran bahan 1 kg Briket
            1. Sampah organik       : 400 gr
          2. Daun perekat            : 100 gr
          3. Sekam                        : 250 gr
          4. Tepung Kanji           : 265 gr
          5. Dedak                        : 70 gr
          6. Air hangat                : 500 ml


Komposisi Briket dengan menggunakan Sekam
No
Bahan
Takaran
1
Sampah Organik
225 gr
2
Sekam
250 gr
3
Dedak
25 gr
4
Tepung Kanji
125 gr
5
Air Hangat
250 ml
      
Komposisi Briket tanpa menggunakan sekam

No
Bahan
Takaran
1
Sampah Organik
225 gr
2
Dedak
45 gr
3
Tepung Kanji
140 gr
4
Air Hangat
250 ml
 Ket :
 Sampah Organik basah, akan mengalami pengurangan berat setelah dibakar dan ditumbuk dengan lesung,pada proses penumbukan.

3.4 Teknik Penelitian
            Sebagai pendukung data, diadakan beberapa observasi dan eksperimen yaitu:
 1. Observasi
            Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan masyarakat Bengkulu mengenai Briket dan tanggapan masyarakat mengenai bahan bakar minyak tanah serta bahan bakar apa yang mereka gunakan untuk memasak maka kami mengadakan observasi dengan cara menyebarkan angket sebanyak 50 buah untuk 50 orang sebagai sampel ke daerah-daerah (Tugu Hiu, Bentiring Trans Sos, Kel.Kampung Bali, Kel.Bajak, dan Tanjung Agung). Serta kami ingin melihat secara nyata, bagaimana pendapat dari masyarakat Bengkulu mengenai Briket. Untuk itu kami melakukan teknik penelitian dengan cara observasi.

 2. Praktek Membuat Briket arang di Laboratorium Biologi SMAN 06 Bengkulu
            Untuk lebih mengetahui bagaimana proses pembuatan Briket arang secara rinci, kami melakukan pembuatan briket di laboratorium biologi  pada hari Jumat, 3 Agustus 2007 dari pukul 17.00 WIB- 20.00 WIB.




BAB IV
PEMBAHASAN
 4.1 Hasil Observasi Penyebaran Angket mengenai pemanfaatan sekam padi dan sampah organik
        Dari 15 pertanyaan yang kami ajukan kepada sampel maka kami dapat membuat hasilnya yaitu :
Daerah Tugu Hiu dan Bentiring Tran Sos , Kec.Muaro Bangkahulu.
No Pertanyaan Angket
Ya
Tidak
Tidak ada Jawaban
1
6
14
-
2
3
17
-
3
5
15
-
4
8
2
10
5
7
13
-
6
5
15
-
7
12
4
4
8
17
2
1
9
10
3
7
10
8
3
9
11
16
4
-
12
17
2
1
13
16
2
2
14
10
1
9
15
14
1
5

Kota Bengkulu, Kelurahan Bajak, RT.08 dan Kelurahan  Kampung Bali RT 3-4.
No Pertanyaan Angket
Ya
Tidak
Tidak ada jawaban
1
9
9
2
2
6
12
2
3
13
6
1
4
11
6
3
5
11
7
2
6
12
7
3
7
10
9
1
8
8
9
3
9
12
3
5
10
11
3
6
11
9
6
5
12
8
7
5
13
10
3
7
14
10
3
7
15
12
4
4

Daerah Tanjung Agung dan sekitarnya dengan sampel petani dan pemilik heller.
No Pertanyaan Angket
Ya
Tidak
Tidak ada jawaban
1
6
6
-
2
10
2
-
3
10
2
-
4
12
-
-
5
5
5
2
6
7
4
-
7
6
3
3
8
7
2
3
9
6
4
2
10
10
2
-
11
8
2
2
12
8
1
3
13
7
4
1
14
8
4
-
15
7
3
2

            Dari hasil jawaban masyarakat terhadap angket kami, kami dapat menarik beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut :
1.   Pada umumnya masyarakat Bengkulu lebih banyak menggunakan kayu sebagai bahan 
      bakar untuk memasak. Hal ini dikarenakan kayu lebih mudah di dapat sebab pemukiman mereka yang masih banyak dekat dengan hutan, sehingga menurut mereka “Dari pada antri menunggu minyak tanah hingga berjam-jam dan harganya mahal lebih baik pergi hutan untuk mengambil kayu dan hanya membutuhkan waktu yang tak sampai hitungan jam,  selain itu juga tidak perlu menggeluarkan uang”.
2.  Banyak masyarakat Bengkulu, petani padi dan pemilik heller (mesin pengilingan padi) yang tidak mengetahui pemanfaatan sampah organik dan sekam padi. Lebih parahnya lagi kami melihat secara langsung banyak sekali sekam padi, jerami padi yang di biarkan begitu saja dan kebanyakan akhirnya akan dibakar.
3.  Hal ini terjadi karena sangat minimnya pengetahuan masyarakat mengenai briket, apalagi briket arang yang kami cobakan. Dan juga kurangnya sosialisasi pemerintah dan media informasi (cetak maupun elektronik) yang tepat sasaran yaitu daerah pedesaan yang merupakan penghasil bahan utuma briket dan masyarakat yang berpenghasilan kecil dan kurang inovasi terhadap sesuatu.
4.  Setelah masyarakat mengisi angket dan kami langsung memberikan sosialisasi berupa penjelasan tentang briket, maka kami mendapatkan rasa antusias keingintahuan masyarakat yang sangat tinggi dan mereka setuju untuk menggunakan briket sebagai pengganti bahan bakar untuk memasak.
5. Adapun alasan mereka ingin menggunakan briket sebagai pengganti minyak tanah adalah karena mereka setuju daun-daun kering dan sekam padi yang mereka anggap sampah dan mengganggu, dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna serta dapat mengurangi pengeluaran uang. Mereka sadar sampai kapan mereka akan menebang pohon untuk mengambil kayu sebab hal ini justru akan mendatangkan kerugian bagi mereka sendiri.
6. Dalam penyebaran angket, kami mengambil sampel masyarakat pedesaan, karena menurut kami pedesaam merupakan daerah penyedia bahan utama briket, sehingga seharusnya masyarakat pedesaan lebih bisa mengoptimalkan bahan-bahan yang tersedia tersebut menjadi Briket, sehingga tidak menebang hutan yang dapat merusak lingkungan hidup.             

 4.2 Cara penggunaan briket sebagai pengganti minyak tanah
            Cara penggunaan Briket dilakukan dengan cara membakar Briket tersebut. Biasanya dalam proses pembakaran Briket menggunakan Anglo, tetapi dalam penelitian ini kami menggunakan media/tempat pembakarannya adalah kaleng yang setiap sisinya termasuk bagian bawah kaleng dibuat lobang sehingga nyala api akan masuk melalui lobang-lobang tersebut, dengan sendirinya nyala api juga akan membakar Briket di atasnya melalui saluran-saluran pada Briketnya. Untuk menambahkan Briket yang baru ke dalam lobang dapat juga meletakkan bara Briket yang telah terbakar pada permukaan Briket  tersebut, selanjutnya api akan menjalar melalui saluran-saluran pada Briket. Apabila salah satu saluran Briket telah terbakar, maka saluran yang lain secara berangsur akan terbakar pula.
            Jalur panas pada Briket hanya satu arah ke atas, sedangkan dinding atau pinggir Briket tidak ikut terbakar dalam alur atau aliran panas terbatas atau terputus pada dinding, untuk itu dinding-dinding Briket kaleng merupakan pembatas arus (Isolator). Dengan arah aliran panas hanya tertuju satu arah ke atas, maka hasil panas yang terkumpul sangat tinggi dengan demikian asap dan uap tidak sempat ke luar telah terbakar di dalamnya.
            Bagi pembakaran Briket gumpal cukup mudah, yaitu meletakkan briket-briket gumpal tersebut pada rongga arang kaleng yang seterusnya dilakukan pembakaran seperti dawal pembakaran awal di atas. Saluran udara pada Briket gumpal adalah celah-celah antara Briket satu dengan lainnya sehingga efisiensi Briket arang ini tidak memerlukan pengipasan seperti arang kayu.
        Adapun alasan kami menggunakan kaleng sebagai pengganti Anglo :
1)      Kaleng mudah didapat dimana- mana di banding dengan Anglo, karena Anglo pemasarannya terbatas yang hanya dapat di temukan di pasar-pasar tradisional.
2)      Pemakaian tahan lama karena tidak mudah pecah.

 4.3  Perbandingan kualitas dan kuantitas antara Briket arang dengan minyak tanah
            Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan briket arang antara lain adalah biayanya yang amat murah. Alat dan bahan yang digunakan juga mudah didapat  serta tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak. Disisi lain penggunaan briket tidak memberi dampak negatif terhadap lingkungan justru membuat lingkungan menjadi bersih dan sehat karena memanfaatkan sampah organik dan sekam padi yang semula merupakan limbah.
            Secara terperinci banyak keuntungan yang diperoleh jika menggunakan briket arang antara lain sebagai berikut :
1. Biaya lebih murah dibandingkan dengan minyak tanah
2. Tidak perlu berkali- kali mengipasi atau menambah dengan bahan bakar yang baru.
3. Briket bioarang memiliki masa bakar jauh lebih lama.
4. Penggunaan briket bioarang relatif lebih aman karena nyalanya ada di tengah tungku dan tidak akan bocor.
5. Briket bioarang mudah disimpan dan dipindahkan- pindahkan.
6.Briket bioarang menghasilkan aroma lebih sedap, baik bagi orang yang menggunakannya maupun bagi masakan yang diolahnya.
            Untuk melihat secara langsung keunggulan Briket Arang dengan minyak tanah, kami melakukan perbandingan penggunaan minyak tanah dengan Briket, yang perbandingannya sebagai berikut:

Bahan :     1. Briket Arang 1 kg; 500 gr dengan sekam dan 500 gr lagi tanpa sekam.
                2. Minyak tanah 1 liter.
                3. Air 3 liter.
                4. Kompor dengan jumlah sumbu 16.
                5. Panci 3 buah.
                6. Kaleng 2 buah.
                7.Korek api.
                8. Stopwatch.
                9. Batu bata.
a)Cara kerja:
           Siapkan kompor, kaleng 1 sebagai tempat briket dengan menggunakan sekam, dan kaleng 2 sebagai tempat briket tanpa sekam. Setelah itu masukkan briket ke dalam kaleng 1 dan 2. Letakkan kaleng di atas batu bata.                                                       Siapkan air dalam 3 panci masing-masing 1 liter. Selanjutnya nyalakan briket yang telah ada di dalam kaleng dengan menggunakan api penyulut. Setelah briket terbakar,  nyalakan pula api kompor. Selanjutnya  panci ditaruh di atas pembakaran.                      Aktifkan Stopwatch, maka waktu perhitungan di mulai. Setelah 13 menit air yang di masak dengan menggunakan briket sekam mendidih, berselang 50 detik air yang dimasak dengan menggunakan briket tanpa sekampun mendidih. 2 menit kemudian air dengan menggunakan kompor juga ikut mendidih.

         Kesimpulan dari praktek penggunaan briket arang adalah :
1. Waktu pemasakan dengan menggunakan briket arang dan sekam lebih cepat dari pada minyak tanah, meski hanya berselang 2 menit. Hal ini dikarenakan mungkin pada saat kami melakukan penyalaan bukan di dapur tapi di teras rumah yang anginnya berhembus cukup kencang.
2. Bara api yang dihasilkan dari Briket arang dengan menggunakan sekam lebih banyak dan panasnya merata, warna api merah kebiru-biruan, asapnya sedikit serta Briketnya  lama menjadi abu (pemakaian tahan lama). Ini adalah keunggulan Briket arang dengan sekam jika dibandingkan dengan Briket arang tanpa sekam. Jadi api dan panas yang di hasilkan tidak kalah dengan minyak tanah bahkan penggunaan Briket melebihi minyak tanah serta Briket dapat mendatangkan keuntungan bagi lingkungan dan masa depan Indonesia. Mengingat ada faktor keuntungan lingkungan dan masa depan hutan Indonesia, maka penggunaan Briket banyak mendatangkan keunggulan.
                     Dilihat dari keunggulan diatas maka pemakaian Briket sangatlah menguntungkan karena dapat memanfaatkan sampah organik berupa dedaunan dan sekam padi menjadi Briket yang dapat mengurangi jumlah pengeluaraan biaya hidup masyarakat. Selain itu penggunaan Briket lebih efisien dan lebih efektif bila dibandingkan menggunakan minyak tanah. Api yang dihasilkan Briket lebih baik dan cepat panas, sehingga dalam proses memasak lebih cepat bila diukur dengan pemanfaatan waktu. Dengan menggunakan Briket akan lebih ramah lingkungan, sehingga hutan dan lingkungan kita menjadi seimbang. 



BAB V
Kesimpulan dan Saran
 5.1 Kesimpulan
v Pada umumnya masyarakat Bengkulu menggunakan minyak tanah dan kayu bakar, dan masyarakat di daerah Bengkulu sangat antusias dan sangat tertarik dengan Briket yang telah kami sosialisasi kepada mereka.
v Briket dengan menggunakan sekam padi lebih banyak bara apinya, lebih baik apinya, dan panasnya merata, dibandingkan dengan Briket tanpa menggunakan sekam.  
v Waktu yang diperlukan untuk memasak dengan menggunakan Briket lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan minyak tanah.


 5.2 Saran
v Hendaknya Dinas Pertambangan Sumber Daya Mineral  mengadakan sosialisasi mengenai Briket, agar masyarakat Bengkulu bisa memperoleh pengetahuan tentang Briket dan tahu cara membuat Briket tersebut dalam upaya sebagai pengganti minyak tanah.
v  Masyarakat Bengkulu hendaknya harus lebih berinovasi dan bisa memanfaatkan segala sesuatu yang biasanya sangat asing dan sangat awam bagi masyarakat Bengkulu, misalnya Briket, agar sumber daya alam kita menjadi seimbang.Jangan takut untuk mencoba supaya, supaya kita bisa lebih kreatif.
v  Bagi masyarakat Bengkulu yang ingin mencoba pembuatan Briket, hendaklah lebih memperhatikan komposisi bahan agar hasil Briket baik.






DAFTAR PUSTAKA
  Uti,Adan Ismun.1998. Membuat Briket Bio Arang.Yogyakarta : Kanisius.
  Soetianto.1985. Cara Membuat Sampah Jadi Arang dan Kompos. Jakarta : Yudhistira.
  Sutidja, Trin.1999. Daur Ulang Sampah. Jakarta : Bumi Aksara.
  Tempo Interaktif.5 September 2005.com
  www.Pelangi Indonesia.com
  Anonim.2007.Kerangka Acuan Sub Program Produk, Komoditi dan Teknologi. Http://www.kompetitif.lipi.go.id/.
 

KELOMPOK
Nama Lengkap                        : Yuliza Chyntia Utami
Tempat Tanggal Lahir             : Bengkulu, 19 Juli 1990
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Nama Sekolah                         : SMA Negeri 06, Bengkulu.
Kelas                                       : XII  IPA C
Alamat Lengkap Sekolah        : Jln.Pratu Aidit
                                                  Kec. Teluk Segara
                                                  Kota Bengkulu
                                                  Kode Pos :38118
                                                 Provinsi : Bengkulu
                                                 Telepon : (0736) 26690
Alamat Lengkap Rumah         : Jln.Ibnu Hajar No.155, Kp.Bali
                                                  Kec. Teluk Segara
                                                  Kota Bengkulu
                                                  Kode Pos : 38119
                                                  Provinsi : Bengkulu
                                                 Telepon : (0736) 343077
Kegemaran/Hobby                  : Membaca, menulis cerpen/novel, dan mendengar musik.
Cita-cita Pribadi                      : Dokter Spesialis
Bidang Ilmu yang digemari    : Fisika, Kimia, dan Biologi.
Nama Orang Tua                     : Zamzami, SSt.(Ayah)
                                                  Yunidar (Ibu)
Pekerjaan Orang Tua               : Pegawai Negeri (Ayah)
                                                  Wiraswasta (Ibu)
Pendidikan Orang Tua            : S1 (Ayah)
                                                  SMA (Ibu)
Prestasi yang pernah diraih     : 1) 10 Finalis Honda Best Student (Tahun 2007)
                                                  2) Juara kelas dan Juara Umum (dari SD – SMA)
                                                  3) Juara 3 Cerpen Cendana Cup (2004)

                                                  KELOMPOK
Nama Lengkap                        : Widya Lestari
Tempat Tanggal Lahir             : Bengkulu, 19 September 1990
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Nama Sekolah                         : SMA Negeri 06, Bengkulu.
Kelas                                       : XII  IPA C
Alamat Lengkap Sekolah        : Jln.Pratu Aidit
                                                  Kec. Teluk Segara
                                                  Kota Bengkulu
                                                  Kode Pos :38118
                                                 Provinsi : Bengkulu
                                                 Telepon : (0736) 26690
Alamat Lengkap Rumah         : Jln.Sentot Ali Basyah
                                                  Kec. Teluk Segara
                                                  Kota Bengkulu
                                                  Kode Pos : 38119
                                                  Provinsi : Bengkulu
                                                 Telepon : (0736) 28369
Kegemaran/Hobby                  : Membaca, mencoba sesuatu yang baru, dan menulis. 
Cita-cita Pribadi                      : Menjadi Menteri Perempuan/ aktivis perempuan/ ilmuan
Bidang Ilmu yang digemari    : Kimia, Biologi dan Bahasa Inggris
Nama Orang Tua                     : Zulkifli Bakhtiar (Ayah)
                                                  Mariana Astuti (Ibu)
Pekerjaan Orang Tua               : Menejer SPBU Padang Jati
                                                  Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Orang Tua            : SMA (Ayah)
                                                  SMA(Ibu)
Prestasi Yang Pernah Diraih    : 1) Juara 2 LKTI HIMASETA UNIB (2007)
                                                   2) Sutradara terbaik dalam Pensi SMA N 06 ( 2007)
                                                   3) Mewakili Kota Bengkulu dalm lomba pidato se-                                                                  Provinsi Bengkulu.

                                                 KELOMPOK
Nama Lengkap                        : Yarnida Kurniati
Tempat Tanggal Lahir             : Bengkulu, 1 Januari 1990
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Nama Sekolah                         : SMA Negeri 06, Bengkulu.
Kelas                                       : XII  IPA B
Alamat Lengkap Sekolah        : Jln.Pratu Aidit
                                                  Kec. Teluk Segara
                                                  Kota Bengkulu
                                                  Kode Pos :38118
                                                 Provinsi : Bengkulu
                                                 Telepon : (0736) 26690
Alamat Lengkap Rumah         : Jln. Bali
                                                  Kec. Teluk Segara
                                                  Kota Bengkulu
                                                  Kode Pos : 38119
                                                  Provinsi : Bengkulu
                                                 Telepon : (0736) 28369
Kegemaran/Hobby                  :Memasak kue, membaca, menulis
Cita-cita Pribadi                      :Menjadi pengusaha  katering
Bidang Ilmu yang digemari    :Biologi, geografi,
Nama Orang Tua                     :Ayah : Yarlis ( almarhum)
                                                 Ibu      :Asnida
Pekerjaan Orang Tua               : Ibu     :Wiraswasta
Pendidikan Orang Tua            : Ibu     :SMP
Prestasi yang pernah diraih     : 1)Peringkat 10 besar dari (SD-SMA)
                                                  2)Juara Lomba Nasyid se-Provinsi Bengkulu.
                                                 










     







Tidak ada komentar:

Posting Komentar