Jumat, 21 Januari 2011

Cerpenku...

I Hope You Understand

Huuuuuuhhhhh hari ini melelahkan……tugas menumpuk dari dosen….mana pakaian belum dicuci, kamar berantakan dengan buku yang super duper tebal……mumet otak gue liatnya.

Ketika hendak ke toilet, handphone gue bordering….ada 1 pesan yang gue gak dikenal nomornya. Langsung saja gue tuh pesan,  “ Maaf dah ganggu lo, gw cm mo nanya lo dah balikan ma Arit???jwb ju2r ya….gue mohon”. Gue heran siapa yang ngirim nih pesan, ko dia mau tahu urusan gue, langsung saja gue balas tuh sms. 

  Ya….gue dah balikan ma Arit,,,,dah lama kok kita balikan, btw lo spa??coz ni nomor tak ada di handphone gue,,,” 

Tak lama berselang, balasanpun datang,, “ Ini gue yang Arit kenalkan sama lo waktu kelas 3 SMA dulu, gue ini adik senior pencak silat Arit, lo masih ingat kan??? Selamat ya lo dah jadian lg,,,walaupun buat hati gue hancur…….”

Gue gak ngerti apa maksud dari kata-kata itu, “ Maksud lo apa bilang buat hati lo hancur?? Apa hubungannya dengan hubungan gue ma Arit??

“Lo gak perlu tahu……kalau lo paham apa yang gue bilang, lo pasti ngerti……ternyata Arit memang terlalu sayang sama lo, gue gak buat dia suka sama gue….karena dia terlalu sayang sama lo……tapi biarlah,,,,suamanya sudah berlalu, toh kami sudah berakhir……”

“ Maksud kalian sudah berakhir,,,and buat hati lo hancur,,,lo  pernah jadian sama dia??? Gue pengen jawaban yang  ju2r dari lo, biar kita ada kejelasan masing-masing.”

Lama tak ada balasan dari sms gue,,,,semakin penasaran gue,,apakah Arit pernah jadian sama dia dan kapan hal itu terjadi???puluhan pertanyaan yang terngiang di otak gue……dan guepun mengirim pesan lagi “ Kok gak dibls????? Sulit ya untuk ju2r???

Lama  sms  tak dib alas, sampai gue uring-uringan sendiri. Berselang gue beranjak ke toilet, handphone gue berbunyi, langsung saja gue buka, “ Ya kami memang pernah jadian, tapi udah lama, waktu kalian berdua  break and dia nembak gue”.

Gue sama sekali gak menyangka kalau mereka pernah jadian, kok bisa masa break, Arit nambak dia, gue merasa dipermainkan. “ Oooo….” Gue gak bisa mau bilang apa lagi……
Tak lama berselang, sms lagi… “ Gue harap lo bisa menyayangi dia dengan sepenuh hati…..karena dia terlalu sayang sama lo…….dan gue merasa lo sangat beruntung……gue hanya bisa menjadi tempat pelampiasan karena lo sudah mutusi dia, di hatinya cuma ada lo,,,,gue gak bisa berbuat apa-apa lagi…..gue mohon lo jangan buat dia kecewa, biar a sakit hati ini gue rasakan sendiri…….biar gue yang merasakan  ini….lo bahagia aja sama dia……”
Perasaan campur  aduk dalam hatin ini, marah, kecewa, tapi gue juga merasa gak enak sama tuh cewek,,,,

“ Cinta gak bisa dipaksa,,,,,gue gak minta dia cinta ke gue, toh itu udah ada dalam hati dia,,,,,dan gue juga gak punya hak untuk melarang dia mencintai gue,,,,,,jadi gue harap lo bisa mengerti dengan keadaan ini, kan lo tahu kan kalau gue nerima dia untuk menjadi pacar gue itu gak mudah,,,,,,y ague akan meyayangi dia apa adanya, dan gue harap lagi lo gak usah bersedih lagi dengan keadaan ini, gue juga cewek dan mengerti apa yang lo rasakan sekarang.” Gue gak bisa nahan nangis gue. Langfsdung saja gue mengirim sms ke Arit.

“ Rit, gue mau keju2ran dari lo,,,lo pernah jadian sama Diah ya??? Dia bilang, kalian pernah jadian waktu kita break kemarin, kok bisa2nya lo beralih ke dia??? Gue kan cuma bilang break, and gue gak putusin lo…..kok lo bisa jadian sama Diah??? Di mana persaan lo???”

Dengan cepat balasan terjawab,,, “Y a gue pernah jadian jadian sama dia waktu kita break kemaren, tapi ju2r waktu itu gue sangat kecewa dengan keputusan lo untuk break, gue kira lo mutusin gue…..”

Kalau boleh jujur perasan gue sama Arit waktu jadian sama dia sedikit berat, karena pada dasarnya gue terpaksa nerima dia, gue hanya ingin menjadi moivator dia agar semangat belajar,,jadi selama jadian sama dia, gue gak merasa apa-apa, hambar saja, karena perasaan cinta ke dia memang tidak ada. Dan jujur gue jadian sama dia murni ingin merubah dia lebih baik. Lambat laun dia sedikit berubah, gue pun senang, tapi dalam hati gue merasa sangat bersalah karena telah membohongi perasaan gue sendiri dan perasaan dia pastinya. Karena gak tahan dengan kebohongan perasaan itu, gue akhirnya mengambil keputusan untuk break sejenak, gue pengen berpikir sejenak. Apakah gue bisa nerima dia apa adanya??? Dan gue ingin mengetes dia apakah dia tetap menjadi lebih baik kalau tanpa gue. Gue gak mau cuma karena gue, dia mau berubah, gue pengen memang ada kemauan dalam dirinya untuk berubah.

Selama masa break, gue merasa ada sedikit rasa cinta ke dia, mungkin gue baru ngerasa cinta ke dia dan gue pun berusaha untuk bisa suka sama dia. Gue beri dia kesempatan untuk bisa kembali ke gue usai Ujian Nasional. Dan kamipun jadian lagi, di san ague mulai untuk menata hati gue lagi untuk dia, bukan karena untuk merubah dia menjadi lebih baik lagi, tapi murni untuk nerima dia apa adanya menjadi seseorang yang gue sayangi, karena gue tau dia sangat mencibtai gue dan tidak salahnua kan gue membalas rasa sayangnya ke gue.

Tapi gue merasa kecewa sekali setelah gue tahu dia pernah jadian waktu break kemarin. Padahal waktu itu gue berusaha untuk menata hati gue, tapi sempat-sempatnya dia mem bagi hatinya untuk oran lain, semenjak itu gue ragu lagi sama dia, tapi ragu ini membuat gue samakin menyayangi dia, gue juga merasa heran. Apa mungkin gue telah berhasil menta hati gue untuk nerima dia apa adanya dan bisa mencintai dia tanpa paksaan. Kalau boleh jujur lagi, gue sangat cemburu sekali mendengar mereka pernah jadian, yaahhh walaupun itu telah berakhir dan dia telah menjadi pacar gue sekarang. 

Guepun langsung membalas sms “ Segitu mudahnya lo berpaling dari gue??? Asal lo tahu, gue mengambil keputusan untuk break kem aren, karena gue ingin menata hati gue buat lo, gue gak mau lagi nerima lo dengan paksaan, tapi gue mau nerima lo apa adanya dan benar-benar menyayangi lo dan nyatanya lo membagi hati lo ke orang lain………menurut lo, pantaskah gue sekarang meragukan lagi perasaan lo????”

“ Gue ngerti perasaan lo, gue sangat senang kalau lo benar-benar bisa nerima gue apa adanya sekarang, tapi gue mohon lo bisa mengerti, kalau waktu itu gue gak bisa berbuat apa-apa lagi, gue sangat kecewa lo mutusin gue, memang pantas lo meragukan gue, tapi I HOPE YOU UNDERSTAND.”

  Tapi bukan ini caranya, gue tahu lo sayang sama gue, tapi bukan berarti Diah menjadi batu loncatan lo atau pelampiasan lo gara-gara lo, gue putusin, asal lo tau tadi Diah nelpon gue sambil nangis, dia pesan ke gue biar dia simpan perasaan pahit karena lo telah menghianati dia dan lo telah membuat dia terlalu jauh berharap. Gue merasa gak enak sama dia, gue juga wanita, gue juga merasakan hal itu, gue harap lo minta maaf sama dia.”

“ Sekali lagi gue bilang sama lo I HOPE YOU UNDERSTAND,, gue jadian sama Diah karena gue sangat kecewa sekali mutusin gue, karena gue sangat sayang sama lo dan gue gak rela lo putusin, gue ngaku salah kalau gue telah mempermainkan Diah, dia hanya gue anggap teman dan gak lebih, gue jadian sama dia karena terpaksa…..gue merasa tertekan  lo mutusin gue, jadi gue mengharapkan pengertian dari lo, ya gue akan minta maaf sama dia.”

“ Keraguan gue mulai timbul lagi waktu gue tahu hal ini, tapi gue gak ngerti apa yang gue rasakan, karena  semenjak gue tahu hal ini, gue takut lo akan berpaling lagi ke dia, dan rasa sayang gue bertambah ke lo…..I am understand with feel you, so I hope you don’t doing again.”

“ I promise…..thanks  Ca.”

“ Ok”

Ternyata ini rasanya kalau awalnya kita tidak mencintai seseorang, dan akhirnya dapat mencintai dia apa adanya.
                               
                                                                                                                                                                 By : Za

Tidak ada komentar:

Posting Komentar