Minggu, 27 November 2016

Nyeri Abdomen

Nyeri Abdomen Akut
Nyeri abdomen akut mempunyai diagnosis banding yang sangat luas. Spektrum derajat keparahan penyakit juga cukup lebar, berkisar dari yang mengancam jiwa hingga yang tidak berbahaya sama sekali. Penyebab nyeri abdomen banyak sekali sesuai dengan lokasi abdomen.


https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRaq8_7VJuiZBoGKmmIU3nS898KGzFPJYDNQOcN9nitWPkbraEdQg
  
Karakteristik Nyeri  
  
Nyeri viseral berasal dari peregangan atau kontraksi yang berlebihan dari organ-organ tubuh yang berongga. Nyeri dihantarkan oleh serat saraf autonom, sehingga lokasi nyeri sesuai dengan asal usul embriogenik dari struktur yang dipengaruhi. Nyeri tidak tajam dan sulit ditentukan lokasinya. Misalnya kolik ginjal dan kolik empedu yang sejatinya mencerminkan adanya episode kontraksi otot polos yang kuat dan berselang (intermitten) yang menyebabkan terjadinya spasme atau rasa tidak nyaman di perut.

Nyeri somatik berasal dari proses iritasi dan inflamasi pada peritoneum parietal dan dihantarkan oleh serat saraf somatik. Nyeri ini bersifat tajam, lokasinya dapat ditentukan dengan baik, konstan dan sering berkaitan dengan nyeri lokal atau setempat. Contoh nyeri nya yaitu pada kasus peritonitis, di mana terjadi inflamasi peritoneum parietal yang meluas.

Nyeri alih adalah nyeri yang dirasakan pada tempat yang jauh dari sumber nyeri dan timbul akibat konvergensi atau berkumpulnya serat-serat saraf pada ketinggian yang sama di medula spinalis.



Gambar di atas memperlihatkan persepsi nyeri viseral terbatas pada regio epigastrium, umbilikus atau suprapubik, menurut asal-usul organ yang dipengaruhi.
-Warna biru : Usus depan, nyeri terlokalisir di daerah epigastrium
-Warna merah : Usus tengah, nyeri terlokalisir di daerah periumbilikus
- Warna hijau : Usus belakang, nyeri terlokalisir di daerah suprapubik.


Gambar di atas merupakan karakteristik penyebaran nyeri dari kandung empedu, diafragma dan ureter. Ini merupakan nyeri alih yang merupakan penjalaran nyeri tempat lain yang terasa di abdomen.

Banyak penyebab serius nyeri abdomen atau perut akut berasal dari atau dicetuskan oleh proses inflamasi dalam rongga abdomen. Adanya demam, CRP meningkat, leukositosisdisertai netrofilia

Nyeri Abdomen Kronik/Episodik
Nyeri abdomen kronik sering dijumpai dan menjadi tantangan tersendiri dalam penilaian klinis. Sebagian besar pasien yang berusia muda biasanya mempunyai kelainan fungsional, yaitu IBS (Irritable Bowel Sindrom), tetapi evaluasi yang seksama pada pemeriksaan lanjutan yang langsung tertuju masih tetap diperlukan untuk menyingkirkan kelainan organik. Pada pasien yang berusia lanjut, dengan nyeri abdomen yang baru saja muncul dan menetap, maka prioritasnya adalah menyingkirkan keganasan.

- Gangguan Lambung dan Duodenum
Ulkus peptikum merupakan penyebab umum terjadinya nyeri abdomen atas yang kronik. Hampir semua ulkus duodenum dan 70% ulkus lambung berkaitan dengan infeksi H.pylori. Tanda dan gejala khas yaitu episode berulang dari rasa tidak nyaman seperti terbakar atau perih, berhubungan dengan makanan, berkaitan dengan gejala dispepsia yaitu mual, kembung, naiknya cairan asam lambung ke rongga mulut dan gejala mereda bila diobati dengan antasid. Gastritis tanpa ulserasi yang jelas dapat menyebabkan gejala-gejala yang serupa. Kanker lambung lebih sering terjadi pada pasien berusia >55 tahun;berkaitan dengan gejala-gejalaseperti disfagia (nyeri menelan), mudah merasakan kenyang, kehilangan berat badan dan muntah. Seluruh kelainan di atas paling baik di diagnosis dengan endoskopi saluran cerna bagian atas (UGIE).

- Batu Empedu 
Sebagian besar batu empedu bersifat asimptomatik. Kolik empedu terjadi ketika batu empedu menimbulkan sumbatan/obstruksi pada saluran empedu, sehingga menyebabkan peregangan pada kandung empedu. Hal ini cenderung terjadi dalam waktu 1-6 jam setelah makan dan bermanifestasi sebagai nyeri yang berat, tidak tajam pada kuadran kanan atas atau nyeri epigastrium yang penyebarannya ke daerah punggung atau skapula. Nyeri memberat dalam waktu beberapa menit dan berlangsung selama beberapa jam sebelum mereda. Kondisi ini tidak menyebabkan ikterus, uji fungsi hati tetap normal dan tidak ada tanda-tanda kelainan fisik pada daerah abdomen. Pemeriksaan USG dapat memastikan adanya batu empedu atau menunjukkan perubahan patologis pada kandung empedu.

- Nyeri Pankreas
Pankreatitis kronis menyebabkan nyeri abdomen bagian atas yang berat dan sering kali menyebar ke daerah punggung. Pada beberapa pasien, nyeri ini bersifat konstan dan tidak henti-hentinya dirasakan. Sedangkan pada pasien lainnya episode nyeri dicetuskan oleh makan. Tanda dan gejala nya yaitu : kehilangan berat badan, anoreksia, diabetes melitus (defisiensi endokrin), dan pada penyakit yang lanjut meliputi gejala steatorea (insufisiensi eksokrin). Sebagian besar kasus disebabkan oleh berlebihnya konsumsi alkohol kronik. Diagnosis biasanya ditegakkan dengan pemeriksaan CT-scan, tapi ERCP mungkin dibutuhkan untuk kasus-kasus yang sulit. Kanker pankreas dapat menyebabkan nyeri yang berat dan terus menerus serta menyebar ke daerah punggung.

- Iskemia Mesenterika
Iskemia Mesenterika merupakan penyebab yang jarang untuk nyeri abdomen kronik, yang cenderung terjadi pada pasien dengan penyakit aterosklerosis berat yang meluas. Nyeri berupa nyeri tumpul di daerah epigastrium atau periumbilikus yang terjadi kira-kira 30 menit setelah makan yang membuat pasien merasa takut untuk makan, sehingga umumnya terjadi kehilangan berat badan. Diagnosis ditegakkan dengan angiografi mesenterika.
-Inflammatory Bowel Disease  
Kolitis baik akibat penyakit Crohn maupun kolitis ulseratif dapat menyebabkan nyeri kram abdomen bawah dan biasanya berkaitan dengan diare bawah. Inflamasi usus halus pada penyakit Crohn seringkali bermanifestasi sebagai kram yang menetap di daerah periumbilikus atau nyeri di kuadran kanan bawah yang menyebabkan ketidak nyamanan pada seluruh tubuh.

- Kanker Kolon
Ini merupakan kanker yang umum ditemukan pada pria dan wanita dan dapat muncul dengan gejala nyeri kolik abdomen bawah. Tanda dan gejala penting lainnya adalah kehilangan berat badan, perubahan kebiasaan BAB, perdarahan rektum, dan anemia defisiensi besi. Diagnosis biasanya ditegakkan dengan pemeriksaan kolonoskopi.
- Kelainan-kelainan Fungsional
Kelainan ini sangat umum terjadi, khususnya pada orang dewasa yang berusia lebih muda. Diagnosis biasanya ditegakkan berdsarkan tanda dan gejala yang khas, tanpa adanya penyakit organik yang jelas.
Dispepsia non-ulkus menimbulkan gejala-gejala yang mungkin tidak dapat dibedakan dengan ulkus peptikum. UGIE dan biopsi mukosa menunjukkan hasil yang normal.
IBS (Irritable Bowel Sindrom) menyebabkan nyeri abdomen yang mereda setelah buang air besar atau berkaitan dengan perubahan kebiasaan buang air besar.

- Kelainan pada Saluran Ginjal
Serangan nyeri di daerah pinggang yang berat, khas, namun jarang terjadi dan menyebar ke daerah panggul serta adanya hematuria menunjukkan penyakit batu ginjal. Nyeri tumpul kronik atau rasa tidak nyaman seperti 'diseret-seret' dapat disebabkan oleh kanker, penyakit ginjal polikistik dewasa/Adult Polycystic Kidney Disease (APKD), sindroma nyeri pinggang-hematuria atau obstruksi kronik/pielonefritis.

- Kondisi Ginekologik
Kanker atau kista ovarium mempunyai gejala yang tidak spesifik berupa rasa tidak nyaman yang menetap pada abdomen bagian bawah. Endometriosis dan penyakit inflamasi panggul merupakan penyebab yang paling umum untuk nyeri abdomen bawah kronik pada wanita usia reproduktif.





Image result









Sumber  :  Macleod Diagnosis Klinis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar