Selasa, 05 Juli 2011

pertemuan dan perpisahan

Andai saja tidak ada pertemuan itu, mungkin aku tidak akan menangis karena perpisahan itu. Di awal pertemuan memang indah rasanya, berjuta rasanya, berbunga rasanya. Semua yang dilihat, dirasa, didengar sungguh merona indah.

Di awal pertemuan, aku tidak sempat untuk berfikir akan ada atau bakal ada suatu perpisahan. Semua yang dibayangkan yang indah dan ceria saja, tanpa tahu bagaimana kelanjutan dan apa akhirnya. Inilah sebuah karunia perasaan dan hati yang diberikan Tuhan pada umatnya untuk bisa bahagia dan tersenyum. Salahkah bila seseorang itu meluapkan kebahagian akan pertemuan itu dengan suka cita? Perasaan "Cinta" itu tidak bisa kita tolak, karena kita merasa siap untuk menerimanya. Cinta sebuah anugrah, yang datang kapan saja. Tanpa kita sadari, tanpa kita pinta, ternyata dia datang di kehidupan kita tanpa permisi dan kitapun "open" dengan hal itu, karena kita merasa siap untuk menangkap getar-getar cinta itu. Sejatinya memang manusia dianugrahi rasa cinta itu oleh "Sang pemberi Cinta". Tak salah kalau kita seperti itu bukan?

Tapi....
Akhirnya aku menyadari bahwa semua rasa "cinta" itu tak abadi, rasa cinta dan kasih sayang yang abadi hanya untuk Tuhan sang pencipta serta orang tua dan keluargaku.
Disaat aku menangis karena perpisahan itu, dia tidak tahu bagaimana perasaanku, tidak peduli dengan hatiku, dia pergi meninggalkan aku dengan sebuah rasa cinta yang telah terbentuk. Saat itu aku lemah, tak ada dia peduli. Saat ku butuh suatu dukungan, suatu sandaran dalam tangisku, dia tak ada, karena dia lah yang memintanya. Dengan Tuhanku lah aku bisa mengadu, bercerita, curhat akan rasa yang kurasakan saat perpisahan itu. Aku tahu Tuhanku pasti mendengar curhatku dengan sabar, tanpa marah atau protes karena itu sebuah tafsiran ku yang salah dalam memaknai "cinta". Untuk orang tua, keluarga dan sahabat-sahabatku, kalian sangat berarti dalam hidupku. Di saat aku lemah, jatuh ataupun senang, kalian senantiasa ada disampingku dan tidak meninggalkan aku. Kalian beri sandaran untuk aku menangis, kalian beri aku support, kalian buatku tersenyum lagi. Aku sayang Tuhanku, orang tuaku, keluargaku dan sahabat-sahabatku.

Mungkin dengan ini aku bisa lebih memaknai arti "cinta" yang sesungguhnya. Terima kasih atas pertemuan yang indah itu dan terima kasih atas perpisahan yang menyakitkan itu.

Pertemuan dan perpisahan adalah 2 hal yang bertolak belakang namun sama-sama memberi makna yang mengesankan. Terima kasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar