Saat kau datang menyentuh relung jiwaku,, metabolisme tubuhku tak karuan bekerja. Awalnya aku hanya mengira itu sebuah sentuhan hangat yang sifatnya semu. Tapi mengapa semakin kau ada dalam memori otakku, semakin ku yakin kau memang terlahir untukku. Berjalan seperti aliran darah yang setia dengan mesranya beriringan dengan jantung untuk mengatur hidup manusia, seperti itu pula kau hadir dengan tulus dalam hati dan jiwa ini.
Dalam sebuah proses pengenalan itu, kita mengalami siklus plana yang naik-turun tapi tak pernah mencapai titik nol. Aku mengerti itu proses kita untuk mengenal pribadi satu sama lain. Belajar dari itu aku bisa memahami sifatmu dan tulusnya kamu padaku. Aku pun hanya bisa percaya dan yakin saat dimana siklus itu turun dan bayangan itu kabur dari pandanganku. Aku tidak goyah dan tidak ragu sedikitpun akan rasa itu. Aku dengan tulus menyimpan rasa itu, karena aku yakin kau pun tulus. Hanya suatu kondisi yang membuat perkenalan kita masuk ke dalam siklus yang sangat menurun.
Dan, saat siklus itu naik kembali, semuanya terasa hangat seperti demam yang naik kembali saat setelah mereda sekian jam. Kaburnya bayangan itu, kembali menormalkan fungsi retina mataku untuk memantulkannya pada posisi yang tepat. Awalnya aku ragu, karena sekian lama bayangan itu kabur, tapi untuk persekian detik saat itu tiba-tiba kau jelas terlihat. Lebih indah dan menyejukkan jiwa. Dengan usahaku untuk meyakinkan ini nyata atau tidak, kau pun semakin terlihat jelas dan memeluk hatiku dengan hangatnya. Kau yakinkan aku akan keseriusanmu, tapi saat itu aku hanya bisa terdiam dan terkejut, detakan jantungku tidak mau bersahabat hingga sistem tubuhku pun memaksakan dirinya untuk bekerja semaksimal mungkin untuk menormalkan. Aku masih berada dalam kondisi setengah sadar akan kenyataan yang jelas di depanku. Dan, akhirnya aku mengerti akan rencana tuhan membolak-balikkan perkenalan kt selama ini. Memang terasa indah pada akhirnya. Kau pun hadir dalam hidupku.
Aku tidak meminta bayangan itu harus kembali jelas dalam penglihatanku. Tapi aku yakin, jika bayangan itu memang untukku, pasti akan terlihat kembali. Dan, sekedar ingin kau tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku saat bayanganmu kabur dari penglihatanku, aku selalu meminta kepada tuhan berikan yang terbaik untukku dan untukmu. Dan satu hal lagi, bayangmu memang kabur dari penglihatanku, tapi kau selalu hadir dalam jiwa ini. Kita itu satu,,
Dan sekarang, tuhan pun memberi jawaban akan keyakinanku, Kau pun memang jelas terlihat kembali dalam mata hatiku, dan mengisi ruang hati yang selama ini memang ada untukmu. Kau memeluk hatiku dengan tulus dan hangat, memberi sejuta keindahan akan kegersangan yang selama ini sama-sama kita rasakan. Kau hadir nyata dalam hidupku. Kau adalah keyakinanku akan sebuah rasa sayang dan cinta yang tulus, kau mengajari aku untuk mencintai dengan tulus. Selama ini keyakinanku benar, kita sama-sama punya rasa sayang dan cinta, tapi harus dibolak-balikkan oleh tuhan agar perkenalan kita ini menjadi sebuah ikatan yang erat dan kuat. Dan, memang adanya, sekarang,, kau untukku dan aku untukmu.. kita itu jiwa yang satu..
sayang kamu :)